Kuala Kapuas, kaltengtimes.co.id – Ruas jalan penghubung Tahai – Terusan – Balanti (Kabupaten Pulang Pisau) dikeluhkan warga sekitar maupun para pelintas yang melintasi kawasan Tahai, Kecamatan Basarang. Kondisi jalan yang rusak di sejumlah titik dinilai membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua.
Pantauan media ini menunjukkan adanya lubang dengan diameter dan kedalaman yang cukup mengkhawatirkan. Saat hujan, lubang-lubang tersebut kerap tertutup genangan air sehingga sulit terlihat dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Kerusakan terparah berada di Rei 6 Desa Tarung Manuah, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas. Di titik ini, kendaraan roda empat dan truk sering mengalami amblas. Jika truk bermuatan material proyek amblas di tengah badan jalan, akses jalur dari dua arah bisa terhenti berjam-jam.
“Kalau sudah ada yang amblas, apalagi tepat di tengah jalan, kendaraan roda empat dari dua arah tidak bisa lewat. Kalau yang amblas itu truk bermuatan batu untuk proyek, bisa berjam-jam baru bisa ditarik. Seperti tadi malam, kami hampir tiga jam baru bisa lewat,” ujar salah satu warga, Bapa Putri.
Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan, mengingat jalan tersebut menjadi akses utama warga untuk mengangkut hasil kebun seperti sawit, karet dan nenas. “Di sekitar sini banyak petani sawit mandiri dan kebun nenas warga. Kami berharap jalan ini segera diperbaiki, jangan hanya ketika ada kunjungan pejabat baru diperbaiki,” ucapnya.
Warga lainnya, Made Rendi, juga mengaku sangat terhambat ketika membawa hasil panennya akibat kondisi jalan yang semakin memburuk.
Beberapa warga lain menuturkan, pengendara roda dua sudah beberapa kali terjatuh setelah menabrak lubang yang tertutup air. “Selain besar, sebagian lubang itu cukup dalam. Kalau tertabrak bisa langsung jatuh,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya. (Nas)