Kekhawatiran tampak terlihat di wajah Ibu Kiptiyah (70), berkali-kali nenek yang tinggal di kawasan Jalan G Obos, Palangka Raya ini selalu menanyakan jadwal vaksinasi kepada putranya.
Menurut salah seorang putranya Taufik, lansia ini selalu menanyakan jadwal vaksinasi. Berbekal Kartu Tanda Penduduk (KTP) Taufik bahkan sempat berkeliling Kota Palangkaraya mengantar ibunya mencari lokasi vaksinasi baik itu di Puskesmas, Polda, Rumah Sakit TNI, maupun lokasi tempat vaksinasi Covid-19 gratis, namun tidak berhasil, sebab menurut petugas, kuota sudah terpenuhi.
Saat ditemui media ini, Jumat (23/7), Taufik mengatakan, awalnya ibunya tidak begitu antusias, namun setelah mendengar adanya pemberitaan di media massa soal program vaksinasi untuk lansia, serta tingginya kematian akibat Covid-19, ibunya begitu antusias ingin divaksin.
Menurut Taufik, warga yang ingin divaksin terutama lansia di komplek perumahan tempatnya tinggal ini cukup tinggi terutama para lansia, mereka malah menunggu inisiatif ketua RT, pihak kelurahan hingga Pemko Palangka Raya untuk melakukan jemput bola, namun sayang keinginan tersebut terganjal dengan stok vaksin yang menipis.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar menyebutkan, stok vaksin memang sempat menipis beberapa waktu lalu terutama pada akhir bulan Juni lalu.
Namun, pihaknya telah jauh-jauh hari mengajukan penambahan stok vaksin tersebut kepada pemerintah pusat maupun meminta bantuan pada pemerintah provinsi, dan kini tinggal menunggu vaksin datang dan segera didistribusikan. “Saat ini stok vaksin di Dinkes Kota ada 20 vial, kemudian TNI 200 vial, dan Polri 340 vial,” kata Andjar lewat pesan WA saat dikonfirmasi, Jumat (23/7).
Meski demikian, menurut Andjar melihat vaksinasi Covid-19 massal yang banyak diikuti oleh masyarakat dalam beberapa waktu terakhir, dirinya turut memberikan apresiasi artinya kesadaran masyarakat untuk divaksin semakin tinggi.
Antusiasme warga ini cukup beralasan, pasalnya tingginya angka kasus kematian akibat Covid-19 di Kalimantan Tengah dalam seminggu belakangan ini terus meningkat. Hal inilah membuat warga begitu khawatir terutama para lansia.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah, kematian akibat Covid-19, yang terjadi di kabupaten dan kota di Provinsi Kalteng terus bertambah.
Untuk hari ini saja (per tanggal 23 Juli 2021 pukul 15.00 jumlah yang meninggal bertambah 18 orang masing-masing Kota Palangka Raya 7 orang, Kobar 4 orang, Kotim dua orang, dan Kapuas tiga orang. Sementara pasien yang terpapar di 13 kabupaten/kota berjumlah 247 orang, dalam perawatan 59 orang, sembuh 288 orang.
Kemudian berdasarkan data rilis harian di website Satgas Penanggulangan Covid-19 Kalteng tercatat, sejak 1 Juli-18 Juli kasus kematian mencapai 173 orang. Dibandingkan dengan periode yang sama di bulan Juni kasus kematian 45 orang, sementara kasus kematian secara keseluruhan pada Juni 79 orang.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Erlin Hardi menyebutkan, Kota Palangka Raya saat ini masih merupakan daerah angka tertinggi terjadinya angka untuk kasus konfirmasi Covid-19 jika dibandingkan dari Kabupaten lain termasuk juga untuk pasien yang meninggal dunia. “penularan kasus virus corona di Kalteng masih tinggi, baik kasus positif maupun yang meninggal terkonfirmasi positif,” kata Erlin, kemarin.
Kepala Cabang Perhimpunan Ahli Epidemiologi Provinsi Kalteng Rini Fortina, SKM, M.Kes, menyampaikan, sudah ada perhitungan selama ini, semenjak virus varian baru delta ditemukan di Kalteng, kecepatan penularan menjadi lebih cepat, dapat dilihat dari sebelum dan sesudah varian baru diumumkan, ada perbedaan signifikan kasus positif maupun yang meninggal. Rini mengajak masyarakat untuk sama-sama mengikuti imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas diluar. Dengan demikian sudah ikut berperan memperlambat laju penularan mulai dari diri sendiri, keluarga dan teman. and