Senin, 20 Oktober 2025

Ketua Komisi III DPRD Barut H. Tajeri Ingatkan Bahaya Judi Online: “Bukan Solusi, Tapi Jerat Kemiskinan”

A+A-
Reset

Muara Teweh, Kaltengtimes.co.id — Maraknya praktik judi online (judol) di Indonesia mendapat perhatian serius dari Ketua Komisi III DPRD Barito Utara, H. Tajeri. Ia menegaskan, judi online bukanlah jalan pintas memperbaiki ekonomi, melainkan jerat yang dapat menjerumuskan masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah, ke jurang kemiskinan. “Judi online memang memberi iming-iming uang cepat dan mudah tanpa kerja keras. Tapi kenyataannya, tidak ada sejarahnya judi bisa membuat orang kaya. Justru sebaliknya, banyak yang melarat karenanya,” tegas Tajeri, Senin (22/9/2025).

Politisi senior Partai Gerindra ini juga menilai upaya pemerintah dalam memberikan edukasi mengenai bahaya judi online masih minim. Ia mendorong agar sosialisasi dilakukan secara lebih masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. “Pemerintah perlu memberikan informasi, arahan, dan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat. Tanpa edukasi yang kuat, banyak warga akan terus terjebak dalam iming-iming instan yang menyesatkan,” ujarnya.

Selain edukasi, Tajeri juga mendesak aparat penegak hukum untuk serius memberantas bandar judi online. Menurutnya, dengan perkembangan teknologi saat ini, pelacakan dan penindakan sangat mungkin dilakukan jika ada kemauan kuat. “Tidak mungkin ada permintaan tanpa ada penjual atau bandar. Aparat harus berani menindak. Dengan teknologi modern, mustahil jika mereka tidak bisa melacak bandar judol,” imbuhnya.

Tajeri menambahkan, sebagian besar pemain judi online berasal dari kelompok masyarakat yang kurang memahami risiko. Sistem permainan berbasis teknologi membuat mereka sulit lepas dan akhirnya terjerumus semakin dalam. “Pada umumnya yang terjebak judi online adalah masyarakat ekonomi ke bawah. Mereka ingin serba instan, cepat dapat uang. Padahal ujungnya kemelaratan. Banyak yang jatuh miskin karena judol ini,” pungkasnya.(red)

Berita Terkait