Muara Teweh. Kaltengtimes.co.id – Politisi Demokrat sekaligus anggota DPRD Barito Utara, Patih Herman AB, menekankan pentingnya menjadikan Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) sebagai pilar utama dalam membentengi generasi muda dari pergaulan bebas dan dampak negatif era digital.
Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri Pawai Ta’aruf MTQH ke-52 yang meriah di Bundaran Air Mancur, tepat di depan Rumah Jabatan Bupati Barito Utara, Rabu (20/8/2025). Acara ini menjadi pembuka rangkaian kegiatan keagamaan tingkat kabupaten yang disambut antusias masyarakat. “MTQH bukan sekadar seremoni keagamaan. Ini adalah gerakan moral yang harus diperkuat agar anak-anak kita punya bekal iman, akhlak, dan ilmu agama di tengah gempuran budaya digital,” tegas Patih Herman, yang juga menjabat Ketua Kafilah Kecamatan Teweh Tengah.
Ia menyebut pembinaan spiritual melalui kegiatan keagamaan seperti MTQH mampu membentuk karakter santri dan pelajar agar terhindar dari kecanduan game online, pergaulan bebas, dan penyimpangan sosial lainnya. “MTQH harus jadi alternatif positif yang menanamkan nilai-nilai Qur’ani sejak dini. Ini cara konkret kita menyelamatkan masa depan generasi muda,” imbuhnya.
Patih Herman juga menyampaikan optimisme terhadap kafilah yang ia pimpin. Dengan mengirimkan 60 peserta dari semua cabang lomba, Teweh Tengah menargetkan juara umum, mengandalkan kekompakan dan semangat belajar tinggi dari para santri dan pelajar. “Kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat Barito Utara. Ini bukan hanya soal lomba, tapi bagaimana kita menunjukkan bahwa generasi Qur’ani bisa jadi ujung tombak pembangunan daerah,” ujarnya penuh semangat.
Melalui momentum MTQH, Patih Herman berharap pemerintah daerah terus menggencarkan kegiatan religius secara masif dan konsisten. Menurutnya, investasi terbaik untuk Barito Utara adalah membangun generasi muda yang kuat iman, akhlak, dan kecintaan terhadap Al-Qur’an.(red)