JAKARTA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar rapat koordinasi nasional bersama seluruh pengurus provinsi se-Indonesia melalui zoom meeting, Rabu (3/9/2025).
Rapat ini membahas kondisi terkini daerah serta menghimpun pandangan kebangsaan dari pelaku usaha media siber di berbagai wilayah.
Sejumlah Ketua SMSI Provinsi melaporkan, situasi di daerah relatif kondusif meskipun masih ada aksi massa yang mengekspresikan aspirasi. Ketua SMSI NTT, Benny, menyebut masyarakat di wilayahnya tidak terpancing provokasi, bahkan mendukung langkah Pemerintahan Presiden Prabowo dalam menjaga stabilitas.
Hal serupa diungkapkan Ketua SMSI Papua, Hans, yang menegaskan masyarakat di Kawasan Indonesia Timur tetap berkomitmen menjaga persatuan bangsa.
Meski demikian, para pengurus SMSI menyoroti maraknya penyebaran informasi tidak terkontrol di media sosial, termasuk narasi provokatif dari sejumlah influencer. Kondisi ini dinilai berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik, sehingga diperlukan peran media siber yang arif, menyejukkan, dan solutif.
Ketua SMSI Banten, Lesman Bangun, mengajak seluruh insan pers daerah mendukung pemerintahan serta menolak segala bentuk provokasi. “Kami meminta pemerintah pusat lebih mendengarkan aspirasi daerah. Rakyat telah menunjukkan komitmen kuat menjaga kondusifitas dan mendukung Presiden Prabowo,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, menegaskan pentingnya peran media lokal dalam menjaga stabilitas bangsa. “Media di daerah memiliki posisi strategis untuk menjadi penyeimbang informasi sekaligus benteng melawan hoaks. Informasi yang disampaikan harus benar, menenangkan, dan tidak memperkeruh keadaan,” katanya.
SMSI akan menyusun pernyataan sikap sebagai rekomendasi nasional untuk disampaikan kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Pers. Firdaus menekankan, stabilitas daerah adalah pondasi penting bagi keberhasilan pembangunan bangsa dan jalannya roda pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. (red/ist)