Palangka Raya. Kaltengtimes.co.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Pendapatan Asli Daerah (Bapenda) Kalimantan Tengah akan segera meluncurkan aplikasi QRIS untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Beba Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). “Hari ini kita sudah melakukan simulasi untuk pembayaran pajak melalui aplikasi QRIS. Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi dapat direalisasikan untuk disebarkan ke seluruh UPT di wilayah Kalteng,’’ kata Anang Dirjo, disela menghadiri Rapat Rekonsiliasi PKB, Opsen PKB, BBNKB, Opsen BBNKB, dan Opsen MBLB Triwulan II 2025 di Aula Bapenda Kalteng, Palangka Raya, Kamis (14/8/2025).
Ditambahkan Anang Dirjo, warga wajib pajak di wilayah Kalimantan Tengah tidak lama lagi dapat membayar pajak kendaraan bermotor dengan mudah, tanpa repot datang ke kantor Samsat setempat, karena saat ini Badan Pendapatan Daerah Kalteng tengah melakukan uji coba sistem pembayaran pajak lewat QRIS yang bisa diakses dari mana saja.
Menurutnya, langkah ini sesuai dengan arahan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran untuk memudahkan wajib pajak, terutama mereka yang tinggal jauh di pedesaan. “Sesuai dengan perintah Pak Gubernur, bagaimana masyarakat membayar pajak itu tidak memerlukan biaya yang besar dan harus datang ke Samsat dari jauh-jauh desa,” ujar Anang kepada sejumlah awak media.
Ia menambahkan, selama ini ada pajak yang nilainya hanya Rp 500, tetapi biaya perjalanan untuk membayarnya bisa lebih mahal beberapakali lipat. ‘’Karena itu, jika sistem pembayaran aplikasi QRIS ini diberlakukan maka diharapkan dapat menghapus hambatan tersebut. ‘’Warga nantinya cukup mengakses aplikasi dari ponsel, tanpa perlu membawa uang tunai. “Artinya masyarakat yang ingin bayar tanpa harus bawa duit. Kalau ada ATM-nya bisa bayar melalui QRIS,” jelas Anang Dirjo.
Ia menjelaskan, proses pembayaran dibuat sesederhana mungkin. “Hari ini juga kita sudah simulasikan membayar pajak itu menggunakan aplikasi melalui HP dengan fitur hanya cuma tiga, sangat efisien dan mudah sekali yaitu NIK, nomor handphone, dan nomor polisi,” ujarnya.
Aplikasi bernama Huma Betang ini dikembangkan oleh vendor asal Korea Selatan dan bisa digunakan di berbagai kanal pembayaran, seperti Bank, Alfamart, Indomaret, hingga Gopay. “Aplikasi ini, sudah siap tinggal kita distribusikan saja. Kemudian malam ini rencana kita mau simulasikan. Vendornya berasal dari Korea Selatan. Jadi untuk pembayaran bisa di Bank, Alfamart, Indomaret, Gopay. Nama aplikasinya Huma Betang. Dan namanya ini kita sesuaikan dengan visi dan misi Gubernur Kalteng,“ujarnya.(red)