Kuala Kapuas, kaltengtimes – Sebanyak 30 tenaga medis mendapat pelatihan penanganan tiga penyakit yang dapat menular dari ibu ke anak yaitu HIV, Spilis dan Hepatitis B sebagai upaya untuk pelayanan yang lebih baik jika ditemukan adanya indikasi terhadap ke tiga penyakit yang dimaksud.
Pelatihan yang akan berlangsung selama empat hari (hingga 1 Agustus) tersebut di buka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr. Tonun Irawaty Panjaitan MM pada Selasa 29/7/2025.
Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah akan menyampaikan materi teknis dan kebijakan terkait pencegahan penularan serta penanganan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke anak.
Dalam sambutannya, dr. Tonun menerangkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dan di ikuti sebanyak 30 orang yang terdiri dari tenaga medis dan dokter dari Lima Puskesmas dan RSUD, petugas Kefarmasian, Laboratorium, Recording dan Reporting serta penanggungjawab program.
“Upaya pencegahan penularan penyakit menular dari ibu ke anak membutuhkan keterlibatan dan partisipasi semua pihak, Pemerintah serta masyarakat khususnya para orang tua memiliki tanggungjawab untuk memastikan setiap kelahiran anak terbebas dari penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan anak termasuk yang dapat menyebabkan cacat bahkan kematian anak. Itu sebabnya pelatihan ini sangat penting dan wujud hadirnya Pemerintah atau Negara. “Ungkap dr. Tonun.
30 Tenaga Medis Mendapat Pelatihan Penanganan HIV, Sipilis Dan Hepatitis B
Kuala Kapuas, kaltengtimes – Sebanyak 30 tenaga medis mendapat pelatihan penanganan tiga penyakit yang dapat menular dari ibu ke anak yaitu HIV, Spilis dan Hepatitis B sebagai upaya untuk pelayanan yang lebih baik jika ditemukan adanya indikasi terhadap ke tiga penyakit yang dimaksud.
Pelatihan yang akan berlangsung selama empat hari (hingga 1 Agustus) tersebut di buka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr. Tonun Irawaty Panjaitan MM pada Selasa 29/7/2025.
Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah akan menyampaikan materi teknis dan kebijakan terkait pencegahan penularan serta penanganan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke anak.
Dalam sambutannya, dr. Tonun menerangkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dan di ikuti sebanyak 30 orang yang terdiri dari tenaga medis dan dokter dari Lima Puskesmas dan RSUD, petugas Kefarmasian, Laboratorium, Recording dan Reporting serta penanggungjawab program.
“Upaya pencegahan penularan penyakit menular dari ibu ke anak membutuhkan keterlibatan dan partisipasi semua pihak, Pemerintah serta masyarakat khususnya para orang tua memiliki tanggungjawab untuk memastikan setiap kelahiran anak terbebas dari penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan anak termasuk yang dapat menyebabkan cacat bahkan kematian anak. Itu sebabnya pelatihan ini sangat penting dan wujud hadirnya Pemerintah atau Negara. “Ungkap dr. Tonun.
Dikatakannya pula bahwa HIV, Spilis dan Hepatitis B memiliki pola penularan yang sama yaitu melalui hubungan seksual, kontaminasi darah dan secara vertikal dari ibu ke anak, oleh sebab itu menurutnya perlu dilakukan upaya eleminasi secara terus menerus dan terintegrasi.
Dirinya juga berharap agar Pelatihan tersebut menjadi momentum untuk percepatan upaya eleminasi terhadap ku etiga penyakit menular yang dimaksud khususnya di Kabupaten Kapuas demi lebih terjaminnya kesehatan ibu dan pertumbuhan anak sehingga bisa menjadi generasi yang sehat juga handal.
“Menyongsong Indonesia Emas 2045, kita ingin Kapuas bisa melahirkan generasi Emas, yaitu generasi yang sehat, generasi yang handal serta generasi yang memiliki daya saing tinggi demi Kapuas yang lebih lebih baik. *(Nas) pula bahwa HIV, Spilis dan Hepatitis B memiliki pola penularan yang sama yaitu melalui hubungan seksual, kontaminasi darah dan secara vertikal dari ibu ke anak, oleh sebab itu menurutnya perlu dilakukan upaya eleminasi secara terus menerus dan terintegrasi.
Dirinya juga berharap agar Pelatihan tersebut menjadi momentum untuk percepatan upaya eleminasi terhadap ku etiga penyakit menular yang dimaksud khususnya di Kabupaten Kapuas demi lebih terjaminnya kesehatan ibu dan pertumbuhan anak sehingga bisa menjadi generasi yang sehat juga handal.
“Menyongsong Indonesia Emas 2045, kita ingin Kapuas bisa melahirkan generasi Emas, yaitu generasi yang sehat, generasi yang handal serta generasi yang memiliki daya saing tinggi demi Kapuas yang lebih lebih baik. *(Nas)