Kuala Kapuas, kaltengtimes.co.id – Di sela kunjungan kerja ke Desa Lahe Kecamatan Mantangai, pada Senin 21/7/2025, Wakil Bupati Kapuas Dodo, SP, sambangi SDN 1 Lahe dan SMPN 4 Satu Atap Lahe guna memastikan bahwa proses belajar mengajar berjalan dengan baik serta melihat kondisi ruang belajar dan kondisi gedung di dua sekolah tersebut.
Dodo mengaku merasa prihatin dan haru melihat semangat peserta didik dalam mengikuti pelajaran ditengah sejumlah keterbatasan seperti kondisi ruangan belajar yang telah tidak dalam kondisi yang baik.
Kepada para peserta didiik di Dua Sekolah itu, orang nomor dua Kabupaten Kapuas itu berpesan agar terus mengejar mimpi dan cita-cita.
“Jangan malu menjadi anak desa, banyak orang sukses berasal dari desa dan dari lingkungan keluarga yang tidak berkecukupan, tapi dengan ketekunan belajar dan tidak ikut-ikutan dalam hal-hal yang negatif sehingga mereka berhasil menjadi orang sukses baik di Pemerintahan maupun di luar Pemerintahan. Kalian adalah calon-calon pemimpin yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Lahe. “Terang Dodo.
Sementara itu, baik Kepala SDN 1 Lahe, Johanes maupun Kepala SMPN 4 Satu Atap Dame Sri Anni S melalui Wakasek Tajuddin, mengaku merasa senang walaupun bercampur kaget mendapat kunjungan mendadak Wakil Bupati tanpa pemberitahuan.
“Merasa senang karena bisa menyampaikan dan melaporkan secara langsung terkait kekurangan termasuk kondisi ruang belajar yang bisa menghambat kelancaran proses belajar mengajar, “ucap keduanya.
Kepada Wakil Bupati Kapuas yang berkunjung didampingi Pj. Kepala Desa Lahe Isman Purnama dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat, Kepala SDN 1 Lahe Johanes melaporkan bahwa peserta didiknya mencapai 147 orang dan menunjukkan kondisi dua ruang belajar yang telah nengkhuatirkan yang disebabkan sebahagian papan lantai yang menganga terlepas dari paku karena adanya penurunan pondasi di beberapa titik yang mengakibatkan lantai yang tidak lagi rata sebagaimana seharusnya.
Begitupun Wakil Kepala SMPN 4 Satap Lahe, Tajuddin yang melaporkan anak didiknya yang mencapai 80 orang tetapi kekurangan ruang belajar hingga ruangan kantor guru terpaksa dijadikan ruang belajar. Dalam kesempatan yang sama dirinya juga menyampaikan ketidak adaan Ruang perpustakaan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Kapuas Dodo, SP, berjanji akan menyampaikan hal tersebut dan meminta Dinas Pendidikan untuk memasukkannya dalam skala prioritas sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama permasalahan yang dialami kedua sekolah tersebut bisa ditangani.
“Kasihan, para peserta didiknya sangat bersemangat tetapi tidak di dukung oleh fasilitas yang memadai dan kita tidak ingin adanya kejadian menimpa serta merugikan anak anak didik. Mereka berhak mendapatkan pendidikan yang layak. “Pungkas Dodo. *(Nas)