PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Untuk meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi berbagai pihak dalam pelaksanaan kegiatan UMKM PIPL tahun 2021, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Pelatihan UMKM PIPL Tahun 2021 (Manajemen Usaha dan Pemasaran) yang dilaksanakan secara online dan offline di Dinas setempat, Kamis (4/11). Pelatihan ini sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan UMKM PIPL Pangan Lokal tahun 2021 di Provinsi Kalimantan Tengah. Pelatihan ini diikuti oleh UMKM sektor pangan lokal binaan kabupaten/kota yang bergerak di bidang pengembangan pangan lokal dan Dinas/Unit yang menangani ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Tengah. Sebagaimana diketahui bersama bahwa untuk hidup sehat, aktif, cerdas dan produktif, setiap individu harus mengkonsumsi aneka ragam pangan secara seimbang dari berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan sebagai sumber karbohidrat, protein serta vitamin dan mineral, karena tidak ada satupun bahan pangan yang mempunyai kandungan gizi lengkap. Diversifikasi pangan diselenggarakan untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan memperhatikan sumber daya, kelembagaan, dan budaya, serta kearifan lokal. Upaya yang dilakukan dalam penganekaragaman konsumsi pangan diantaranya dengan meningkatkan jenis dan aneka ragam pangan, mengembangkan teknologi pengolahan dan produk pangan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi aneka ragam pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
Upaya diversifikasi pangan lokal merupakan salah satu upaya penganekaragaman pola konsumsi pangan pada masyarakat. Upaya ini dapat pula dijadikan salah satu momentum bagi Pemerintahan Daerah untuk menstimulasi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di perdesaan. Di samping itu, jika dilihat dari kepentingan kemandirian pangan maka penganekaragaman konsumsi pangan dapat mengurangi ketergantungan konsumen pada satu jenis pangan. Dengan demikian, penganekaragaman konsumsi pangan merupakan fondasi dari keberlanjutan ketahanan pangan dan memiliki dimensi pembangunan yang sangat luas, baik dari aspek sosial, ekonomi, politik maupun kelestarian lingkungan. Kalimantan Tengah memiliki beberapa jenis tanaman sumber karbohidrat (umbi-umbian, jagung, talas), beberapa jenis kacang-kacangan, beberapa jenis sayuran dan beberapa jenis buah-buahan. Namun demikian, pemanfaatannya masih terbatas dan belum secara masif oleh industri pangan Nasional. Indonesia harus mampu menumbuhkan dan mengembangkan potensi pangan lokal guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan Nasional. Potensi pangan lokal tersebut harus didorong ke arah industrialisasi dan komersialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing.
Upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing dilakukan dengan menggerakkan dan memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) karena UMKM memiliki peran strategis dalam mengembangkan industri pangan lokal. Data menunjukkan bahwa 90% produk pangan Nasional disediakan oleh UMKM. Selain itu, 99,9% pasar industri dikuasai oleh UMKM yang dapat menyerap 97% dari tenaga kerja Nasional serta menyumbang PDB Nasional sebesar 60%. Oleh karena itu, penguatan bisnis UMKM pangan lokal diharapkan dapat menjadi daya ungkit bagi kejayaan industri pangan lokal Indonesia. Mari kita bersatu padu melakukan upaya-upaya dalam menjaga sekaligus meningkatkan stabilitas ketahanan pangan pada masa pandemi Covid-19 dan meningkatkan peran UMKM pangan dalam perekonomian dan penciptaan lapangan kerja di Provinsi Kalimantan Tengah. Semoga kondisi yang kondusif ini dapat kita pertahankan di masa-masa yang akan datang. (Rudi)