Kuala Kapuas, kaltengtimes.co.id – Mengingat pentingnya pelaksanaan kegiatan Forum Konsultasi Publik dalam rangka Evaluasi Standar Pelayanan Publik, RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kapuas undang pimpinan OPD terkait, sejumlah Camat, Pimpinan Organisasi Keagamaan, Organisasi Kemasyarakatan, Pimpinan Organisai media dan wartawan di Kuala Kapuas untuk diskusikan terkait pelayanan RSUD.
Acara dilangsungkan di Aula lantai dua RSUD Kapuas dan dibuka secara resmi Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum M. Saribi.
Sebelumnya Dirut RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmojdo dr. Agus Waluyo, MM, sempat mengajak para yang hadir untuk meninjau beberapa pasilitas dan ruang pelayanan di RSUD Kuala Kapuas termasuk di antaranya Ruang Rawat Inap, Radiologi dan instalasi unit transfusi darah.
Di sela peninjauan tersebut Agus sempat menyampaikan bahwa memang Kapuas sudah memiliki PMI namun belum memiliki unit Transfusi Darah sehingga RSUD yang memfasilitasi untuk unit transfusi darah.
Selain itu, Agus juga menjelaskan bahwa untuk menunjang kelengkapan, tidak lama lagi akan mendapatkan bantuan alat untuk CT Scan dan alat untuk terapi serta penyembuhan kanker payudara.
Dalam sambutannya, Asisten Bidang Administrasi Umum menyampaikan bahwa seluruh yang berkaitan dengan pelayanan publik tentu selalu di evaluasi secara berkala melalui Forum Konsultasi Publik.
“Yang namanya berkenaan dengan pelayanan publik, sedikit saja melakukan kekeliruan maka bisa menjadi trending topik, “Tegas Saribi.
Sementara dalam Diskusi yang dipandu Elvina Ketua Pelayanan Publik dan Keperawatan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Agus Waluyo memaparkan beberapa alasan mengapa mendesak untuk pembangunan Rumah Sakit Baru.
“RS yang ada ini, baik konstruksi bangunan hingga luasan yang dimiliki sudah tidak memenuhi syarat sebagaimana yang diisyaratkan Permenkes. Karena itu Kapuas sudah saatnya memiliki RS baru yang rencananya akan segera di bangun di lokasi RPU jalan Jepang.”sambung Agus.
Kepala Kantor BPJS Kapuas, Agus meminta agar penerapan UHC yang sudah akan diberlakukan terhitung 1 Juni agar sistem dan mekanismenya benar-benar di atur sebaik-baiknya agar jangan sampai nanti RS yang dibenturkan dengan warga pasien. Oleh karenanya, saya berharap ada rapat koordinasi untuk pemantapan penerapan UHC (Universall Health Coverage) ini. “Tutup Agus. (Nas)