Selasa, 21 Oktober 2025

Staf Ahli Gubernur Herson B Aden Hadiri Rakor Pembahasan Perkembangan Program Food Estate

A+A-
Reset

Paparan Pembahasan Perkembangan Program Food Estate secara virtual. (Photo/Ni)

PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id — Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Herson B Aden, menghadiri Rapat Koordinasi Dalam Rangka Pembahasan Perkembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Program Food Estate di 5 Provinsi, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Provinsi Papua. Herson B Arden hadir secara virtual dari Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Kamis (27/1). Rapat Proyek Strategis Nasional Program Food Estate di 5 Provinsi tersebut dipimpin langsung Sekretaris Kabinet (Seskab) Bidang Perekonomian, Satya Bhakti Parikesit.

Dalam arahannyaSatya Bhakti Parikesit menyampaikan pada Pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2021 pada 11 januari 2021 lalu, terdapat 3 arahan yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo terkait Food Estate diantaranya Food Estate yang dibangun di Sumatera Utara dan Kalteng agar segera diselesaikan pada tahun 2021, selanjutnya akan dievaluasi dari program tersebut, khususnya terkait penerapan teknologi yang senada di kawasan tersebut. Selain itu, Food Estate di Sumatera Utara dan Kalteng akan menjadi percontohan Food Estate bagi Provinsi lain dan Provinsi lainnya akan didorong dan diberikan dana dari APBN, tetapi harus ada return economy yang diberikan kepada Negara.

Sementara itu dalam laporannya Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Herson B. Aden menyampaikan bahwa progres tahun 2020 sampai 2021 dari pelaksanaan insentifikasi padi pada tahun 2020 seluas 30.000 hektar yang ada di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, yang mana ini adalah hasil yang cukup baik.

Herson menambahkan bahwa pada tahun 2021 penanaman di Kabupaten Pulang Pisau sejumlah 1.135 hektar dengan luas panen mengecil menjadi 519 hektar, dengan produksi sebesar 2.126 ton dengan produktifitas bisa dibilang cukup baik dengan 9 ton per hektar. Dengan hasil yang demikian terdapat hambatan yaitu belum optimalnya infrastruktur  irigasi, pengerukan irigasi primer sekunder dan belum dibangunnya beberapa pintu air.

Herson berharap untuk program 2022 bisa dilaksanakan dengan baik dan bisa sangat membantu untuk beberapa wilayah yang ada di Kalimantan Tengah mengenai Food Estate, seperti adanya riset atau penelitian untuk bisa mengurangi hama dan lain lain yang berdampak pada hasil pertanian. Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah. Kaspinor, Kadis TPHT Provinsi Kalimantan Tengah, Riza, dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. (red)

 

 

 

 

 

Berita Terkait