Sabtu, 8 November 2025

Rotan Katingan Tembus Pasar Ekspor, Saiful: Ini Momentum Kebangkitan Daerah

A+A-
Reset

KASONGAN, kaltengtimes.co.id – Bupati Katingan, Saiful, memimpin kegiatan peluncuran produk rotan (handicraft) berorientasi ekspor yang digelar di UPT Rotan Hampangen, Kabupaten Katingan, Rabu (8/10).

Acara tersebut turut dihadiri Ketua TP PKK Katingan Ny. Sumiati Saiful, Pj Sekda Katingan Christian Rain, Kepala Dinas Perindustrian, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja (DPTTK) H. Supardi, serta sejumlah undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Saiful menyampaikan bahwa rotan telah lama menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Katingan, baik dari sisi budaya, tradisi, maupun ekonomi lokal. Karena itu, pihaknya berkomitmen untuk membawa pengetahuan baru kepada para pengrajin lokal, mulai dari teknik produksi modern, standar ekspor, hingga strategi pemasaran digital.

“Ini menjadi modal penting bagi masyarakat kita untuk tumbuh sebagai pelaku usaha mandiri yang berdaya saing, sekaligus menumbuhkan identitas dan kebanggaan daerah. Rotan bukan lagi sekadar komoditas, tetapi juga warisan budaya dan jati diri Katingan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Saiful menegaskan bahwa peluncuran produk ekspor ini tidak boleh berhenti sebagai kegiatan seremonial semata. Pemerintah Kabupaten Katingan, katanya, berkomitmen untuk terus mendukung keberlangsungan industri rotan melalui berbagai langkah nyata — seperti pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja lokal, penerapan pengelolaan hutan rotan yang ramah lingkungan, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

“Hari ini menjadi momentum kebangkitan dan kebanggaan bersama. Inisiatif ini bukan sekadar tentang ekonomi, tetapi juga tentang martabat, kreativitas, dan semangat membangun daerah. Kita ingin karya masyarakat Katingan bisa tampil di panggung nasional bahkan internasional,” tegasnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Project Manager UNEP (United Nations Environment Programme), perwakilan Kedutaan Besar Kanada, Direktur Utama PT Harmoni Usaha Indonesia (HUI), Direktur Eksekutif RMI (Indonesian Institute for Forest and the Environment), serta perwakilan lembaga pelestarian lingkungan seperti WWF, YBBI, dan TFLC Kalteng. (red)

Berita Terkait