Selasa, 8 Juli 2025

Hari Lahir Pancasila 2025, Disdik Kalteng Tegaskan Komitmen Pembumian Nilai-Nilai Pancasila

A+A-
Reset

PALANGKA RAYA, kaltengtimes.co.id–Memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah menggelar upacara khidmat pada Senin (2/6/2025) di halaman Kantor Disdik Kalteng.

Upacara ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap ideologi bangsa, Pancasila, yang menjadi landasan kokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Yudian Wahyudi dalam sambutan tertulisnya mengatakan, menjadi pokok refleksi dalam upacara tersebut. Sambutan ini dibacakan oleh Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Kalteng, Safrudin, mewakili Plt. Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis, tetapi jiwa bangsa dan pedoman hidup dalam mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tegas Yudian dalam sambutannya.

‎Dalam upacara yang diikuti oleh jajaran ASN dan pegawai Disdik Kalteng itu, disampaikan bahwa Pancasila adalah rumah besar yang mempersatukan lebih dari 270 juta rakyat Indonesia dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan bahasa. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima silanya menjadi pilar utama dalam memperkuat persatuan dan semangat gotong-royong bangsa.

‎Yudian juga menyoroti Asta Cita 8 agenda prioritas nasional menuju Indonesia Emas 2045 yang salah satunya adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia. Ia menegaskan bahwa pembangunan yang tidak berakar pada nilai-nilai ideologis akan mudah goyah, bahkan berisiko melahirkan ketimpangan dan dehumanisasi.

“Memperkokoh Pancasila berarti mengakar kuat pada nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dalam setiap dimensi pembangunan bangsa,” tambahnya.

‎Dalam konteks itu, dunia pendidikan mendapat penekanan khusus. Pancasila harus ditanamkan sejak dini, tidak hanya dalam pelajaran formal, tapi juga melalui keteladanan dan praktik nyata di sekolah dan kampus.

‎Tidak hanya itu, birokrasi, ekonomi, hingga ruang digital pun diminta untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama. Setiap kebijakan publik harus mencerminkan nilai keadilan sosial, pemberdayaan UMKM dan koperasi harus dikedepankan, serta interaksi digital harus dilandasi etika dan toleransi.

‎BPIP, lanjut Yudian, terus berkomitmen melalui berbagai program strategis, mulai dari pelatihan ideologi Pancasila bagi ASN, penguatan kurikulum pendidikan, hingga kerja sama lintas sektor agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi juga dijalankan secara nyata.

‎Di akhir sambutannya, Yudian mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak menjadikan peringatan Hari Lahir Pancasila sekadar seremonial, tetapi sebagai momen untuk memperkuat semangat kebangsaan.

Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan,” pungkasnya. (red)

Berita Terkait