PALANGKA RAYA, Kaltengtimes.co.id – Penanaman hamparan padi di lahan Food Estate Kabupaten Kapuas kini mulai menuai hasil bagi masyarakat setempat. Sekitar 96 persen luasan tanam padi di lahan Food Estate di Kabupaten Kapuas kini telah di panen. Yang cukup menggembirakan, beras dari hasil panen di lahan Food Estate tersebut kini sudah mulai dipasarkan dalam bentuk kemasan 5 Kilogram yang diberi nama atau merek ‘’Beras Kapuas’’.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Edi L Dese, Rabu kemarin, mengatakan, pemasaran hasil panen program Food Estate tersebut untuk sementara sebagian masih dikelola swadaya oleh masyarakat dan dijual untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun luar daerah.
” Ke depan nya seluruh hasil panen program Food Estate ini akan dikoordinir dan dikelola melalui lembaga atau badan usaha yang disebut Korporasi Petani, dimana untuk mewujudkan itu saat ini kami secara bertahap mulai membantu pemasaran dengan memberikan kemasan beras 5 kilogram kepada para petani, sehingga beras yang dijual nantinya sudah dalam bentuk kemasan dengan merek Beras Kapuas,’’ kata Edi L Dese.
Ditambahkan Edi, saat ini sudah ada 2 Kecamatan yang dibantu pemasaran hasil panennya dalam bentuk kemasan oleh Dinas Pertanian Kapuas, yaitu Kecamatan Bataguh dan Kecamatan Kapuas Kuala.
Edi berharap pemasaran yang dikelola dalam bentuk kemasan ini akan terus berkelanjutan sehingga nantinya secara bertahap seluruh kecamatan yang menjual hasil panennya, semua nya sudah dalam bentuk kemasan Beras Kapuas.
Edi L Dese mengatakan, pengelolaan hasil panen petani yang dibantu oleh pihaknya ini dilakukan selain memudahkan pemasaran, beras yang dijual dalam kemasan juga akan terlihat lebih menarik, higienis dan praktis. Selain itu tentunya dapat menjadi ciri khas asal usul beras, yaitu berasal berasal dari Kabupaten Kapuas yang merupakan lumbung padi Kalimantan Tengah.
Seperti diketahui, Pemerintah Pusat telah menetapkan Kabupaten Kapuas masuk dalam Program Ketahanan Pangan Nasional Food Estate dengan luas lahan 20.000 hektar yang tersebar di sebelas kecamatan. Data update per bulan september 2021, realisasi tanam sudah mencapai 19.436 hektare atau 97 persen. Kemudian untuk realisasi panen, hingga saat ini sudah mencapai 19.332 hektare atau sekitar 96 persen, dengan produktifitas rata-rata menghasilkan 3,7 ton padi per hektare. (Sri)