KASONGAN, kaltengtimes.co.id–Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Budi Hermanto minta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Katingan melalui Dinas terkait untuk menganggarkan pembangunan sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Katingan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2024 mendatang. Permintaannya ini dikatakannya kepada sejumlah awak media, beberapa waktu lalu.
Pasalnya, gedung yang digunakan untuk sekretariat MUI Kabupaten Katingan selama ini menurut Budi, masih menggunakan gedung ruko milik Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Katingan yang dikontrak setiap tahunnya oleh pengurus MUi setempat.
Kemudian, dirinya menyebutkan tentang MUI Kabupaten Katingan, meskipun tidak menaungi ormas Islam secara langsung, namun di dalam organisasi MUI itu terdiri dari belasan pengurus dan anggota ormas Islam.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya lah MUI memiliki sekretariat sendiri, tidak lagi mengontrak di gedung ruko milik LPTQ tersebut Lagi pula, jika sudah memiliki gedung sendiri, MUI dapat memperirit anggaran operasionalnya. “Karena, tidak lagi membayar kontrak gedung setiap tahunnya,” kata Budi.
Menjawab pertanyaan media, keberadaan MUI di bumi Penyang Hinje Simpei selama ini menurutnya sangat dibutuhkan perannya dalam pembangunan, baik pembangunan fisik, terlebih lagi pembangunan religi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Diantaranya membantu sejumlah program pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Katingan selaku mitra pemerintah. “Apa lagi saat ini memasuki tahun politik dan sebentar lagi pemilu, baik pileg, pilpres maupun pilkada, MUI sangat dibutuhkan,” terangnya.
Salah satu kontribusinya, MUI, selaku organisasi indevenden menurutnya, di tahun politik ini tentu saja memberikan pemahaman kepada masyarakat Katingan tentang dilarangnya menggunakan politik identitas, tapi mengajak masyarakat berpolitik dengan baik, damai dan sejuk serta memberikan pemahaman yang terbaik lainnya untuk seluruh kalangan masyarakat.
Bahkan MUI menurutnya merupakan salah satu organisasi Islam untuk memberikan kedamaian dan kesejukan di dalam berbagai kegiatan. Termasuk salah satunya kegiatan pesta demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali ini. Artinya, apa pun yang diucapkan oleh MUI, pasti.mengajak kebaikan, baik kebaikan di dunia maupun untuk kebaikan di akhirat. “Tidak pernah mengajak yang dilarang menurut agama,” pungkas anggota dewan asal dapil Katingan II yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang dan Tasik Payawan ini. (red)