PALANGKA RAYA, kaltengtimes.co.id – Tradisi memasak dan berbagi bubur asyura pada 10 Muharram masih dijalankan masyarakat Palangka Raya. Menjalankan tradisi tersebut dipercaya akan membawa keberkahan di tahun baru Islam.
Hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharram 1445 Hijriah ini, tak pernah dilewatkan dengan tradisi memasak dan makan bersama bubur asyura, Jum’at (28/7/2023).
Di antaranya yang dilakukan para ibu-ibu warga Jalan Riau, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya ramai bergotong royong memasak bubur asyura.
Koordinator acara, Norhasanah mengatakan memasak bubur asyura ini rutin dilakukan warga Jalan Riau setiap tahunnya, acara masak-masak tersebut dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga selesai.
“Sudah rutin setiap tahunnya, tradisi yang dilakukan warga sini, setiap warga menyumbangkan dana secara sukarela,” jelas Norhasanah, sambil mengaduk-ngaduk bubur.
Dengan menggunakan empat buah kawah yang cukup besar, mereka bergantian mengaduk-aduk kawah berisikan 41 macam rempah-rempah serta berbagai macam jenis sayur.
Bubur yang selalu di masak tiap tanggal 10 Muharram ini, kata Norhasanah didanai dari sumbangan warga. Bubur Asyura ini, kemudian akan dibagi-bagi ke warga sekitar.
Terlihat warga sekitar sedang ramai bergotong-royong memasak bubur Asyura. Acara masak-masak bubur Asyura itu di dominasi oleh ibu-ibu setempat.
“Mungkin selesainya sore habis shalat Ashar. Terus kita taruh buburnya ke wadah plastik, kemudian kita bagi-bagi,” pungkasnya. Zal