LAMPUNG. Kaltengtimes.co.id – Memanfaatkan waktu luang setelah mengikuti Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) melakukan silaturahmi kepada Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Bandar Lampung, Drs.H.Ibrahim Kardi, SH, M.Hum, Sabtu (25/12) malam.
Silaturahmi diawali dengan jamuan makan malam di salah satu Rumah makan Padang di Kota Bandar Lampung oleh H.Ibrahim dan beberapa Pengurus KBB Bandar Lampung, kemudian diteruskan dengan kunjungan ke Kantor Pengadilan Tinggi Bandar Lampung dan Rumah Dinas H.Ibrahim yang kini menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bandar Lampung. Pertemuan sekaligus silaturahmi ini mampu membuat suasana penuh keakraban dan pelepas rindu bagi kedua nya. Yang barangkali bisa menjadi sebuah kenangan selama pertemuan tersebut, Pengurus KBB Kalimantan Tengah setelah dijamu makan malam, juga disuguhi kolak durian dan empek-empek khas Bandar Lampung.
Tidak hanya itu, usai pertemuan H.Ibrahim dan isteri membagikan oleh-oleh khas Bandar Lampung kepada Pengurus KBB Kalimantan Tengah. ‘’Rasa kolak durian ini sangat gurih karena full berbahan buah durian. Kalau di daerah kami yang ada kolak pisang tetapi dicampur dengan hanya beberapa biji durian, sehingga pisangnya banyak, duriannya sedikit,’’ ungkap KH.Chairudin Halim, Ketua KBB Kalimantan Tengah, yang disambut gelak tawa Pengurus KBB kedua belah pihak yang hadir.
‘’Saya atas nama Ketua KBB Kalimantan Tengah dan jajaran pengurus yang hadir malam ini tentunya sangat berterima kasih atas sambutan Ketua KBB Bandar Lampung, H.Ibrahim yang begitu luar biasa. Mudah-mudahan Allah SWT nantinya dapat mempertemukan kita kembali,’’ kata KH.Chairudin Halim.
‘’Kami tunggu balasan kunjungan KBB Bandar Lampung ke Palangka Raya pada bulan Oktober Tahun 2022 mendatang bersamaan dengan diselenggarakannya MTQ Tingkat Nasional di Banjarmasin-Kalimantan Selatan,’’ tambah Dr.HM.Wahyudie F Dirun, SP, MM.
Turut hadir dalam pertemuan sekaligus silaturahmi tersebut, yakni KH.Khairil Anwar, KH.Abdul Wahid AHA, SH, Drs.H.Riduan Syahrani, Drs.H.Noor Ivansyah dan H. Syarifuddin. (Ni)