PURUK CAHU, Kaltengtimes.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus menunjukkan komitmen terhadap pembangunan daerah yang tangguh terhadap bencana. Langkah konkret itu diwujudkan melalui kegiatan Sosialisasi Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) yang digelar di Aula DAD Kabupaten Murung Raya, Senin (27/10).
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara BPBD Murung Raya dengan Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat (ULM), dan diikuti oleh para camat, lurah, kepala desa, serta perwakilan perangkat daerah terkait di seluruh wilayah Murung Raya.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Bupati Murung Raya, Rahmanto Muhidin, yang hadir mewakili Bupati Heriyus. Dalam arahannya, Rahmanto menyampaikan bahwa Murung Raya merupakan daerah dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, namun di sisi lain juga memiliki tantangan besar dalam hal kebencanaan.
“Pencegahan dan mitigasi tidak boleh hanya menjadi reaksi setelah bencana terjadi, melainkan harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan daerah,” ujarnya di hadapan peserta sosialisasi.
Rahmanto menegaskan pentingnya penyusunan dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) sebagai dasar ilmiah dalam menentukan arah pembangunan yang berkelanjutan. Dokumen ini, kata dia, bukan sekadar persyaratan administratif, melainkan instrumen penting dalam memetakan wilayah berisiko dan menentukan langkah mitigasi yang tepat.
“KRB akan menjadi acuan utama dalam penyusunan dokumen perencanaan seperti RPJPD, RPJMD, dan RKPD, sehingga kebijakan pembangunan dapat menyesuaikan dengan tingkat risiko bencana di setiap wilayah,” jelasnya.
Wakil Bupati juga mengajak seluruh peserta dari berbagai kalangan untuk aktif berkolaborasi. “Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. Saya berharap seluruh pemangku kepentingan dapat berbagi data, informasi, dan pengalaman agar hasil kajian ini komprehensif,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Tim ULM, Hairudinor, menyampaikan apresiasi terhadap Pemkab Murung Raya atas keterbukaan dalam menjalin kerja sama dengan dunia akademik. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi sangat penting dalam memperkuat sistem mitigasi bencana berbasis ilmu pengetahuan.
“Kami bangga bisa berkontribusi untuk Kabupaten Murung Raya. Kolaborasi ini diharapkan melahirkan dokumen yang bermanfaat tidak hanya bagi pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat secara luas,” ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Murung Raya, Fitrianul Fahriman, menjelaskan bahwa penyusunan KRB akan dilengkapi dengan peta risiko, data potensi bahaya, dan identifikasi wilayah rawan bencana di seluruh desa dan kecamatan. “Kami juga telah melatih beberapa desa agar masyarakat lebih siap dan tangguh menghadapi bencana,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Murung Raya menegaskan keseriusannya dalam membangun daerah yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga tangguh menghadapi potensi ancaman bencana di masa depan.(y)