Rabu, 7 Mei 2025

Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran Terus Tingkatkan Fasilitas Kesehatan RSUD Hanau Untuk Layani Masyarakat Kalimantan Tengah

A+A-
Reset

Kuala Pembuang. Kaltengtimes.co.id — Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran terus berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya masyarakat di wilayah barat. Hal itu tertuang dalam misi Gubernur 2025-2030, yakni menciptakan fasilitas pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas untuk semua lapisan masyarakat demi keadilan sosial.

Pelayanan cek kesehatan di RSUD Hanau bagi Masyarakat setempat.(Photo/rid)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hanau yang berada di Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, merupakan hasil pembangunan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dan digagas oleh Gubernur Kalimantan Tengah sebelumnya yaitu H Sugianto Sabran.  Rumah Sakit kelas B ini akan melayani masyarakat wilayah barat Kalimantan Tengah, yang mencakup Kabupaten seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Sukamara, dan Kabupaten Lamandau.  RSUD Hanau berpindah lokasi yang semula berada di Jalan Jenderal Sudirman Sampit – Pangkalan Bun KM 138, kini berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Sampit – Pangkalan Bun KM 142.

Direktur UPT RSUD Hanau dr. Atet Kurniadi ketika ditemui Tim MMC Kalteng di ruang kerjanya, Senin (5/5/2025), mengatakan pemindahan lokasi RSUD Hanau ini bertujuan untuk peningkatan fasilitas kesehatan bagi masyarakat setempat.  “Untuk pemindahannya kita bagi menjadi dua, pertama untuk pasien, kita dalam satu hari kemarin sudah memindahkan 40 pasien. Kedua, untuk fasilitas pendukungnya yaitu peralatan kedokterannya, kita sudah pindahkan bertahap sejak dua bulan lalu. Mulai hari ini, tanggal 5 Mei 2025, semua kegiatan pelayanan sudah dipindahkan ke gedung yang baru, tidak ada lagi pelayanan di gedung yang lama,” ujarnya.

Atet menjelaskan, gedung RSUD Hanau yang baru secara studi kelayakannya sudah mengikuti standarisasi dari Kementerian Kesehatan, sehingga secara zonasi fasilitas layanan kesehatan sudah memberikan kenyamanan baik itu bagi tenaga medis, tenaga pendukung, dan pasien.  “Dari sisi fasilitas, kita sudah memiliki 18 jenis layanan spesialis dan itu akan terus berkembang seiring bertambahnya dokter-dokter spesialis yang saat ini masih menjalani tugas belajar. Kita punya 24 dokter umum yang masih menjalani pendidikan. Di bulan Juli, ada dokter spesialis jantung baru yang akan bergabung. Selanjutnya di bulan Desember, ada dokter spesialis bedah vascular baru, dan di Januari 2026 ada dokter bedah kanker yang akan bergabung. Mereka akan mengabdi selama 15 tahun, sehingga nanti kita akan diperkirakan memiliki 27 jenis layanan spesialis,” imbuhnya.

Ia berharap adanya RSUD Hanau ini bisa mengurangi beban rujukan di RSUD Doris Sylvanus yang berada di Palangka Raya.  “RSUD Hanau sudah memiliki fasilitas alat kesehatan instalasi radiologi yang dilengkapi dengan CT Scan dengan 26 Slice, dan ini yang pertama kali di Kalimantan Tengah. Fungsinya adalah untuk mendeteksi penyakit stroke,” imbuhnya.

Atet menambahkan, dalam waktu dekat RSUD Hanau juga akan dilengkapi dengan fasilitas Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 Tesla, sama seperti fasilitas yang ada di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.  “Fasilitas-fasilitas lainnya nanti akan terus berkembang, seperti endoskopi di THT, katarak tanpa jahitan, dan lain-lain. Dari sisi layanan rawat inap, RSUD Hanau sudah mengikuti standar KRIS. Pasien kelas tiga nantinya akan mendapatkan kenyamanan maksimal, dimana dalam satu ruangan hanya ada empat tempat tidur, kamar mandi dalam, ruangan ber AC, dan penerangannya pun sudah bagus,” bebernya.

Lebih lanjut dikatakan, RSUD Hanau memiliki 289 tempat tidur, namun dengan SDM yang ada saat ini, hanya 130 tempat tidur yang diaktifkan.  “Kita targetkan RSUD Hanau ini menjadi Rumah Sakit rujukan Kalimantan Tengah wilayah barat, dimana syaratnya adalah tersedianya 200 tempat tidur. Kita sudah bikin planning, di tahun 2026 paling lambat tahun 2027, kita bisa mengaktifkan 200 tempat tidur,” tuturnya.

Menurut Atet, RSUD Hanau sudah layak menjadi Rumah Sakit rujukan kelas B. Meskipun layanan kesehatannya hanya ada 18, namun RSUD Hanau sudah memiliki 21 dokter spesialis.  “Yang menjadi problem adalah di RSUD Hanau ini masih kekurangan SDM. Untuk fasilitasnya sudah cukup lengkap, dan akan ditingkatkan secara bertahap, kita sudah ada masterplan untuk itu,” ungkapnya.

Ia berharap masyarakat Kalimantan Tengah khususnya masyarakat wilayah barat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih mudah, dan mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bagus, sehingga tidak perlu berobat hingga luar provinsi.  “Jangan sampai masyarakat yang ada di kota saja yang bisa merasakan pelayanan kesehatan yang baik. Kita harapkan juga RSUD Hanau bisa menjadi Rumah Sakit rujukan bagi masyarakat luar Provinsi Kalimantan Tengah,” tukasnya.

Sebelumnya Gubernur Agustiar Sabran menyampaikan, kesehatan merupakan layanan dasar yang harus dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali, terutama bagi mereka yang kurang mampu.

Orang nomor satu di Kalteng itu ingin memastikan bahwa setiap warga, tanpa memandang status ekonomi, dapat memperoleh layanan kesehatan yang memadai dan berkualitas. “Dengan dibangunnya Rumah Sakit Hanau ini, diharapkan dapat memperpendek jarak akses layanan kesehatan bagi masyarakat, sehingga efisiensi waktu dan biaya dapat tercapai. Hal ini tentu akan mempermudah warga, terutama yang tinggal di daerah sekitar untuk mendapatkan perawatan medis tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke fasilitas kesehatan lain,” ungkapnya. (red)

 

Berita Terkait

Tentang Kami

Kaltengtimes.co.id bukan hanya sekadar portal media yang hanya menampilkan berita news yang cepat dan akurat, melainkan juga hadir dalam bentuk In-depth News, dan feature

Selengkapnya…