Palangka Raya, kaltengtimes.co.id-Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah menggelar Bimbingan Teknis Sistem Informasi Manajemen Aset Muhammadiyah (SIMAM). Kegiatan ini berlangsung di Aula PWM Kalteng Jalan RTA Mililo, Palangka Raya,Jumat (5/11).
Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua Tim Inventarisasi Aset Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PPM Jakarta Ir H Syahril Makmur M,Pd.
Tampak hadir ketua PW Muhammadiyah Kalteng Dr H Ahmad Syar’i dan sejumlah pengurus PW Muhammadiyah Kalteng.
Dalam sambutannya, ketua PW Muhammadiyah Kalteng HM Syar.i mengatakan, berdasarkan keputusan Muktamar mengharuskan semua aset perserikatan Muhammadiyah didata. Dan dari tingkat pusat telah membuat suatu sistem yang disebut dengan SIMAM.
“Kegiatan ini diikuti oleh teman-teman dari pimpinan daerah Muhammadiyah dari 13 kabupaten serta perwakilan pimpinan Aisyiyah,” katanya.
Dalam pelatihan SIMAM ini, mereka akan belajar mendata asset-aset muhammadiyah mulai dari amal usaha Muhammadiyah, sekolah rumah sakit, Madrasah.
Dalam pelaksanaannya supaya intensif pelatihan dibagi dua angkatan, masing-masing satu angkatan sekitar 30 orang, dan jumlahnya 60 orang, Disamping itu ada peserta dari luar provinsi yang bergabung ingin melihat Bagaimana penyelenggaraan dari pimpinan wilayah Muhammadiyah Kalteng.
Sementara itu, Ketua Tim Inventarisasi Aset Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PPM Jakarta Ir H Syahril Makmur M,Pd mengatakan, kegiatan ini dilatari dengan banyaknya aset Muhammadiyah di seluruh Indonesia yang harus diinventarisir, sehingga secara kuantitatif terlihat jumlahnya.
Ditambahkannya, banyak aset Muhammadiyah seperti rumah sakit, dan sekolah yang digugat dan lepas.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah kemudian perlu mencari legal atau haknya misalnya saja ada kasus ada rumah sakit yang diwakafkan, namun ahlinwarisnya menolak.
“Kita antisipasi jangan sampai aset-aset kita lepas. Kenapa kita memakai sistem SIMAM ini, sebab alat yang kita pakai yang dibuat oleh PW Muhammadiyah Jogkarta, kemudian dipakai untuk tingkat nasional ini cukup efektif dalam mengiventarisir aset-aset Muhammadiyah, sehingga tidak ada masalah di kemudian hari, kemudian terpenting juga diketahui angka pastinya berapa jumlah aset,” kata Syahril.
Dia menambahkan, inventarisasi ini penting, dan saat ini proses sasaran majelis wakaf ada empat antara lain, inventarisasi aset, wakaf uang, memberdayakan aset-aset yang telantar dan produktivitas.
Dirinya juga menapresiasi pencatatan aset yang dilakukan oleh PW Muhammadiyah Kalteng yang saat ini sudah melaporkan aset. Kemudian juga dari 13 PD Muhammdiyah kabupaten, hanya satu yang belum mengisi untuk pendataan aset ini. red