PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Meski kasus positif covid-19 di wilayah Kalimantan Tengah dilaporkan per tanggal 18 September sudah mulai menurun, dimana 13 Kabupaten/ Kota berada di zona kuning, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menerapkan protkol kesehatan dengan ketat. ‘’Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, saya meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat, mengingat tidak memungkinkan penyebaran kasus konfirmasi positif kembali meningkat jika masyarakat lengah akan kepatuhah protokol kesehatan,’’ kata Pj.Sekda Kalteng, H.Nuryakin, saat ditemui di Ruang Kerjanya, Jum’at (24/9) pagi.
Menurut H.Nuryakin, vaksinasi hanya untuk membentuk kekebalan tubuh. Pada saat kondisi kita dalam keadaan lemah atau menurun maka resiko terpapar covid-19 akan kembali lagi. ‘’Karena itu yang terpenting, masyarakat yang sudah menerima vaksin, terlebih lagi yang belum menerima vaksin harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan mematuhi 4 M, yakni memakai masker, mencuci tangan,menjaga jarak, menghindari kerumunan serta melakukan 3 M, testing, tracing dan treatment,’’ lanjut H.Nuryakin.
Sementara itu berdasarkan laporan Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng sebagaimana Press Release yang disampaikan kepada Diskominfosantik Prov.Kalteng, menyebutkan perkembangan akumulasi data Covid-19 pada Hari Jum’at, Tanggal 24 September 2021 Pukul 15.00 WIB untuk kasus konfirmasi ada penambahan sebanyak 45 orang, yaitu di Palangka Raya 13 orang, Katingan 3 orang, Kotim 4 orang, Kobar 5 orang, Lamandau 0 orang, Sukamara 8 orang, Seruyan 1 orang, Kapuas 2 orang, Barsel 3 orang, Barut 4 orang, dan Mura 2 orang, sehingga dari semula sebanyak 45.933 orang menjadi 45.978 orang. Pasien sembuh tercatat ada penambahan sebanyak 65 orang, yaitu di Palangka Raya 29 orang, Katingan 2 orang, Kotim 6 orang, Kobar 4 orang, Seruyan 1 orang, Pulpis 1 orang, Kapuas 9 orang, Barsel 7 orang, Barut 5 orang, dan Mura 1 orang, sehingga dari semula 43829 orang menjadi 43894 orang. Sementara pasien dalam Perawatan, ada penurunan sebanyak 20 orang, sehingga dari semula 550 orang menjadi 530 orang. sedangkan kasus meninggal dilaporkan tidak ada penambahan sehingga tetap menjadi 1.554 orang dengan tingkat kematiannya (CFR) 3,4 %. (Ni)