PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah menilai fenomena pemikiran ekstrimisme sudah sangat masif terjadi di Indonesia dan sedang menghadapi tantangan dan ancaman radikalisme atau ektremisme. Secara harfiah ekstremisme artinya “kualitas atau keadaan yang menjadi ekstrem” atau “advokasi ukuran atau pandangan ekstrem. Saat ini, istilah tersebut banyak dipakai dalam esensi politik atau agama, yang merujuk kepada ideologi yang dianggap berada jauh di luar sikap masyarakat pada umumnya.’’ Kata Sekda Nuryakin kepada sejumlah awak media usai mengikuti Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (1/6/23).
Ditambahkan Nuryakin, bahwa politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut. “Hari ini kita merayakan hari lahir Kesaktian Pancasila karena ini merupakan ideologi negara. Dari ideologi inilah nilai-nilai Pancasila yang diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Kalimantan Tengah tidak ada masalah terkait keberagaman”, ujar Nuryakin.
Seperti diketahui pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni tersebut bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Presiden RI Joko Widodo, yang dipusatkan di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila diikuti secara virtual sekitar 553 kabupaten, kota, dan provinsi yang juga serentak menyelenggarakan upacara dari masing-masing wilayah.
Dalam amanatnya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus nasional, untuk itu sudah selayaknya semua bangsa indonesia mengaktualisasikan Pancasila, sehingga Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila mengandung nilai-nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual dan pengalaman akal serta pengalaman religius.
“Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati. Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika”, tutur Presiden.
Diharapkan, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi filter agar bangsa Indonesia tidak mengalami disorientasi di masa depan.
Saat ini bangsa Indonesia telah berhasil melewati masa kritis pandemi COVID-19, hal ini membuktikan kekuatan Pancasila dan kekuatan bangsa Indonesia.
“Ke depan, kita akan mewujudkan Indonesia emas 2045 dan impian Indonesia 2085, yaitu menjadi bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang kecerdasannya mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia, menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika, menjadi pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia serta masyarakat dan penyelenggara negara yang bebas dari perilaku korupsi”, imbuhnya.
Kepala Negara juga mengungkapkan bahwa tahun depan kita juga akan menghadapi pesta demokrasi serentak melalui penyelenggaraan pemilihan umum 2024. Ia mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menyukseskan pemilu yang jujur, aman, dan damai. “Kita harus menjaga kerukunan dan keutuhan untuk menciptakan suasana yang kondusif sebagai wujud pengamalan nilai-nilai pancasila”, tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi dan berada di atas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO), yaitu 20%. Joko Widodo mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bergotong royong menurunkan angka stunting di Indonesia. “Saya ingin mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian kita. Semoga melalui peringatan hari lahir pancasila tanggal 1 Juni 2023 ini dapat lebih meningkatkan kinerja, membuat prestasi, membuat terobosan, dan menumbuhkan pembaharuan di tahun 2023 dan di tahun- tahun yang akan datang,” pungkas Joko Widodo. (red)