KASONGAN, kaltengtimes.co.id- Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Sugianto SHe mengajak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melalui dinas terkait untuk menjaga kelestarian ritual tiwah di Kabupaten Katingan. Ajakannya ini diungkapkannya kepada sejumlah awak media, Minggu (25/8).
Sehingga, gaungnya ritual tiwah ini menurutnya lebih dikenal oleh seluruh masyarakat di nusantara. Pasalnya, ritual tiwah ini merupakan salah satu budaya peninggalan leluhur masyarakat Dayak Kabupaten Katingan pada khususnya, dan masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada umumnya. Yang mana ritual tiwah ini juga merupakan bagian dari warisan budaya yang memang harus dijaga dengan baik. “Dengan demikian masyarakat dari luar daerah lebih mengenalnya,” ujarnya.
Oleh karena ritual sebagai kekayaan budaya dan warisan leluhur, khususnya bagi umat Hindu Kaharingan yang perlu dijaga kelestariannya itulah menurut legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini perlu sekali dijaga kelestariannya. “Sehingga, tidak hilang ditelan zaman,” ujarnya.
Bahkan ritual tiwah ini, lanjutnya, tidak hanya sebagai bagian kearifan lokal yang harus dilestarikan saja, melainkan juga sebagai momentum identitas budaya daerah. “Oleh karena itu, saya berharap Pemkab Katingan, selalu mendukung dan memperhatikan ritual tiwah ini,” harapnya, seraya menjelaskan bahwa tiwah ini juga memiliki potensi (daya tarik) yang bisa menarik wisata domestik maupun mancanegara.
Selanjutnya, ketika ditanya alasan harus dijaga kelestariannya, menurut Sugianto, di era globalisasi dan teknologi semakin yang semakin berkembang saat ini dikhawatirkan akan membawa kemudahan akses informasi yang turut berdampak pada perubahan terhadap kebudayaan manusia. Sehingga sedikit demi sedikit warisan leluhur akan terkikis. “Oleh sebab itu, mari kita lestarikan ritual tiwah di Kabupaten Katingan ini,” ajak legislator PKB ini, seraya berharap Pemkab setempat selalu memberikan dukungan, untuk melestarikan tiwah ritual tiwah di bumi Penyang Hinje Simpei ini.
Sekedar diketahui, kata Sugianto, ritual tiwah ini merupakan upacara adat yang berasal dari Kalteng khususnya Agama Hindu Kaharingan dari Suku Dayak Ngaju. Tujuannya, untuk mengantarkan arwah kerabat atau yang sudah meninggal dunia agar dapat pergi ke tempat yang kekal dan abadi. Ritual “Tiwah juga memiliki maksud bagi masyarakat suku Dayak Kalteng sebagai prosesi untuk melepas kesialan bagi keluarga yang ditinggalkan,” pungkasnya. (Red)