PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id — Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Toyib mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG bahwa awal musim kemarau di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dimulai pada Dasarian II Juli 2024 (tanggal 11 Juli 2024) dan diperkirakan berlangsung selama sembilan Dasarian (90 hari). Hal tersebut diungkapkan Ahmad Toyib dalam sambutannya saat menggelar Rapat Lanjutan Rencana Aktivasi Posko dan Pos Lapangan Satgas Pengendali Karhutla Provinsi Kalimantan Tengah, secara virtual melalui zoom meeting, Senin (8/7/24). Rapat tersebut diikuti oleh Dinas/Intansi terkait, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah, UPT. KPH se-Kalimantan Tengah, dan Pokja BRGM Wilayah Kalimantan.
Kepala Pelaksana BPBPK Prov. Kalteng Ahmad Toyib menyampaikan bahwa rapat ini merupakan tindak lanjut Rapat Rencana Aktivasi Posko dan Pos Lapangan Satgas Pengendali Karhutla Prov. Kalteng 1 Juli 2024 lalu. “BPB-PK Prov. Kalteng, Dishut Prov. Kalteng, UPT KPH se-Kalimantan Tengah, Balai PPI Wilayah Kalimantan, dan BPBD Kab/Kota se-Kalimantan Tengah akan melaksanakan pemetaan secara detail lokasi dan sumber daya yang akan diaktifasi sebagai Pos Lapangan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dinas LH Prov. Kalteng dan Pokja BRGM sifatnya memberi dukungan sesuai kondisi lapangan, tetapi dalam melaksanakan kegiatan agar personil yang diaktifkan tidak tumpang tindih dengan personil yang diaktifkan untuk Pos Lapangan. Wilayah operasi Pos Lapangan yang diaktifkan oleh BPB-PK Prov. Kalteng, Dishut Prov. Kalteng, UPT KPH Se-Kalimantan Tengah, Balai PPI Wilayah Kalimantan dan BPBD Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah tidak berbasis status kawasan hutan, tetapi berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan. Kemudian Agenda Nasional Peringatan HUT RI Ke-79 di IKN menjadi sangat penting dan strategis, sehingga wajib diamankan dari ancaman bencana karhutla yang berasal dari wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Pemerintah Kabupaten Kotim telah menetapkan status siaga darurat karhutla selama 90 hari, sejak 5 Juli 2024 hingga 2 Oktober 2024. Kemudian Perubahan rencana aktivasi Pos Lapangan di Kabupaten/Kota semula dari 42 lokasi menjadi 60 lokasi, dari selama 120 hari menjadi 90 hari. Lalu, juga telah dilaksanakan Verifikasi Pos Lapangan yang dilaksanakan oleh Tim Teknis BPBPK Prov. Kalteng didampingi BPBD Kab/Kota se-Kalteng periode 24 Juni 2024 sampai 6 Juli 2024. Kemudian sejak tanggal 6 Juli 2024 BMKG, Kementerian LHK, BRGM, dan TNI AU melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah,” bebernya.
Dijelaskan pula, Peringatan Dini Karhutla Tingkat Kemudahan Kebakaran menunjukkan perubahan menuju ke Sangat Mudah Terbakar (Merah), demikian dengan TMA juga sudah menunjukkan posisi Rawan (Merah). Aktivasi Posko dan Pos Lapangan Satgas Pengendali Karhutla Provinsi Kalimantan Tengah diperlukan untuk menghindari tumpang tindih di lapangan dan memperluas jangkauan operasi Pos Lapangan. “Dengan adanya pemetaan semua sumber daya Pos Lapangan, maka pengendalian karhutla dapat dilakukan secara lebih efektif dan dapat dipantau oleh berbagai pihak,” tandasnya.
Turut hadir pada kegiatan zoom meeting ini yakni Pejabat Administrator, Pengawas, Pelaksana, serta JFT di lingkungan BPBPK Prov. Kalteng.(red)