PALANGKA RAYA. Kaltengtimes.co.id – Kabar duka kembali menyelimuti insan Pers di Kalimantan Tengah. Seorang wartawan senior, mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Tengah dalam 3 periode secara terpisah H Sutransyah telah berpulang ke Rahmatullah. ‘’Beliau meninggal dunia pada Rabu (6/9/23) malam sekitar pukul 19.00 WIB, di RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya dalam usia 58 tahun,’’ kata Ketua PWI Kalteng HM. Haris Sadikin, salah satu kader terbaik almarhum H. Sutransyah saat bersama-sama menakhodai Kepengurusan PWI Kalteng Periode 2014-1019.
Kabar kepergian almarhum yang sempat beberapakali menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam PKU MUhammadiyah Palangka Raya akibat penyakit yang dideritanya sejak lama yaitu diabetes, tadi malam sontak menyebar di kalangan insan pers setempat. Meski turun hujan gerimis, hingga pukul 21.00 WIB tadi malam di rumah duka almarhum masih dipenuhi jajaran insane pers yang melayat, diantaranya Ketua PWI Kalteng HM. Haris Sadikin, Sekretaris PWI Kalteng Ika Lelunu, wartawan senior Ririn Binti, Viktor Giroth, Rohan, Abdilah, H. Noor Ivansyah dan puluhan wartawan lainnya.
Dari informasi keluarga, almarhum H. Sutransyah akan disemayamkan di rumah duka Jalan Temenggung Usin No. 13 RTA Milono km 8 Palangka Raya. Selanjut ba’da sholat Zuhur almarhum akan dimakamkan di Pemakaman Muhammadiyah Jalan Surung, Sabaru Kereng Bangkirai Palangka Raya, Kamis (7/9/23).
Menurut Ketua PWI Kalteng HM. Haris Sadikin melalui press release nya, Kamis (7/9/23) pagi, almarhum Sutransyah dikenal sebagai sosok wartawan yang banyak melahirkan generasi pers di Kalteng. Tangan dinginnya melahirkan banyak tokoh Kalteng yang berhasil, baik di dunia jurnalistik, lingkungan kampus, maupun sebagai abdi negara, dan politisi.
Karirnya sebagai wartawan diawali sebagai loper koran hingga menduduki jabatan Ketua PWI Kalteng periode 2000-2005, 2009-2014, 2014-2019. Beliau merupakan pemegang Pers Card Number One (PCNO) yang dikeluarkan PWI Pusat pada peringatan Hari Pers Nasional di Surabaya, Jawa Timur, pada 2019.
“Kita kehilangan sosok panutan di bidang jurnalistik. Teladan yang banyak mempengaruhi perkembangan pers di Kalteng,” ujar Harris Sadikin.
Selama menjadi Ketua PWI, kata Harris, beliau banyak mencetuskan program berbasis pengembangan sumber daya wartawan. Beliau termasuk orang yang berjuang, sehingga terselenggaranya Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) di Kalimantan Tengah. Tidak hanya di Kalimantan Tengah, sosok beliau yang gigih, ulet dan humoris sangat dikenal lingkungan pers hampir di seluruh Indonesia.
Kiprah beliau di PWI, jelas Harris, banyak membuat gebrakan dalam upaya membangun sumber daya wartawan. Tahun 2016, untuk pertama kalinya PWI Kalteng berhasil meraih juara 3 nasional dalam perhelatan Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) di Bandung, Jawa Barat. Ketika itu, beliau langsung yang memimpin kontingen Kalteng, selaku Ketua PWI.
“Beliau telah meletakkan dasar, dan pondasi yang kokoh untuk organisasi PWI. Apa yang kami jalankan sekarang, tiada lain melanjutkan perjuangan beliau yang dasar pondasinya sudah sangat kuat. Cukup banyak peran, dan pengorbanan beliau untuk PWI Kalteng, termasuk kepada saya secara pribadi,” pungkas HM. Haris Sadikin seraya memohon seluruh hadai tolan, khususnya kalangan insan pers di Kalteng untuk senantiasa memaafkan almarhum jika selama hidup dan karirnya sebagai jurnalis ada terdapat kesalahan dan khilaf yang terlontar baik disengaja maupun tidak disengaja. ‘’Selamat Jalan Bung H. Sutransyah’’. (red)