KASONGAN, kaltengtimes.co.id—Musim kemarau menyebabkan suhu dalam beberapa bulan belakangan ini di Kabupaten Katingan panas, dan mengakibatkan debu bertebaran di mana-mana. Ditambah lagi asap bekas kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Oleh karena itu, sebaiknya kurangi aktivitas di luar rumah,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, H Hanafi dengan nada mengajak kepada seluruh masyarakat Katingan, Sabtu pagi (2/9) di rumah pribadinya.
Dikatakannya, dampak dari suhu yang panas dan dengan debu yang bertebaran saat ini menurutnya, tentu saja berdampak terhadap keadaan lingkungan yang tidak baik. “Jika lingkungan tidak baik, tentu saja akan mendatangkan berbagai penyakit,” ujarnya.
Adapun penyakit yang bakal menyerang terhadap tubuh kita menurutnya, seperti penyakit asma (bengek) atau infeksi saluran pernapasan akut (ispa), panas dalam, demam dan diare serta berbagai jenis penyakit lainnya.
Jika memang terpaksa juga ke luar rumah, legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menyarankan kepada masyarakat agar menggunakan masker. “Sehingga, tebaran debu dan asap yang melayang-layang di udara tersebut dapat mengurangi serapannya melalui hidung kita,” sarannya.
Terkait dengan pemakaian masker dimaksud, dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan, melalui instansi terkait agar membagi-bagikan masker kepada masyarakat, khususnya masyarakat kita di Kabupaten Katingan. “Bagikan masker kepada masyarakat seperti kita membagikannya di saat daerah kita mengalami pandemi virus corona (covid) setahun yang lalu,” harapnya.
Anggota dewan asal dapil Katingan I yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Hilir, Tewang Sangalang Garing dan Pulau Malan ini menambahkan, semua Puskesmas di masing-masing Kecamatan dan Pustu di masing-masing Desa dan Kelurahan, agar memastikan keberadaan stok obat-obatan berbagai jenis penyakit, terutama obat-obatan yang disebabkan oleh cuaca yang panas, debu dan asap yang bertebaran di udara selama beberapa bulan ini. Jika ada jenis obat yang habis, mulai sekarang bisa meminta kepada instansi terkait. (red)
