MARABAHAN, kaltengtimes.co.id-Membanggakan, terharu, dan luar biasa itulah yang bisa terucap saat Abdul Hamid, putra seorang pengupas sabut kelapa berhasil membawa nama harum Indonesia lewat peraihan medali di ajang olahraga SEA Games Kamboja 2023.
Sosok Abdul Hamid memang sudah tak asing bagi warga khususnya di Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pria kelahiran 25 Oktober 2002 di Desa Tabunganen Pemurus ini sejak SMP sudah mengenal olahraga dayung tradisional.
Saat tiba di kediamannya di Desa Tabunganen Tengah, Jumat sore (19/05), ratusan warga dan kerabat mengelu-elukan pemuda berbadan tegap ini. Terlebih saat Abdul Hamid menunjukkan tiga medali yang diperolehnya bersama tim Dayung Perahu Naga. Salah satunya, medali emas yang diperoleh pada cabang olahraga Traditional Boat Race (TBR) SEA Games 2023 melalui nomor 250 meter 12 crew U24 putra di Prek Kampot, Kampot, Kamboja, pada Sabtu (13/5).
Kedatangan Abdul Hamid yang membawa nama harum Indonesia ini juga disambut dengan tarian Hadrah. Banyak warga yang meminta ber swafoto serta tak sedikit yang mengaku bangga dengan prestasi yang dicapai Abdul Hamid.
Sosok Abdul Hamid, yang dikenal ramah dan rendah hati ini diketahui, sudah hampir enam bulan meninggalkan kampung halaman untuk menjalani pusat pelatihan nasional (Pelatnas), Cabor Dayung hingga mengikuti event SEA Games di Kamboja.
Di balik kesuksesan tersebut, tentu tak lepas dari peran kedua orangtuanya yang sangat mendukung. Kala melihat potensi yang ada di diri Abdul Hamid. Muridun, sang ayah kemudian mendorong agar Abdul Hamid terus melatih diri. “Ia kadang habis Salat Ashar selalu berlatih di Sungai Tabunganen yang tak jauh dari rumah,” kata Muridun.
Selain berlatih dayung, Abdul Hamid anak pertama dari pasangan Muridun dan Mahmudah ini juga ikut membantu pekerjaan orangtuanya sebagai pengupas sabut kelapa dan bertani.
Meski di tengah keterbatasan, dan hanya seorang pengupas sabut kelapa, dan bertani, ayahnya selalu mendukung langkah Abdul Hamid untuk berjuang hingga akhirnya memperoleh prestasi.
Awalnya, mengikuti perlombaan perahu enam yang berlangsung di Menara Pandang di Banjarmasin. Saat melihat potensi, sang ayah kemudian mendaftarkan Abdul Hamid ke PODSI Kabupaten Banjar dan kemudian dididik.
Usai menjalani pelatihan di PODSI Kabupaten Banjar, Abdul Hamid kemudian dikirim mengikuti berbagai event olahraga di cabang dayung seperti PRAPON dan Pekan Olah Raga Nasional (PON). Selain itu, berbagai macam seleksi juga dilalui mulai seleksi pendayung junior hingga pendayung senior. Saat dikirim ke Pelatnas selama lima bulan, Abdul Hamid sempat gagal dan dikembalikan ke Kalsel.
Kendati gagal, tidak menyurutkan langkah Abdul Hamid untuk terus berjuang, dan kesempatan kedua akhirnya datang, ia dipanggil Kembali mengikuti Pelatnas, dan lolos hingga akhirnya dikirim ke SEA Games, Kamboja.
Melihat putra kesayangannya pulang membawa medali emas, Muridun dan istri serta para kerabat tak kuasa menahan haru dan bangga. Muridun mengharapkan, apa yang dicapai oleh Abdul Hamid tak menjadikan dirinya sombong dan terus berjuang untuk mengejar cita-cita.
Sementara itu, tokoh masyarakat Batola DR H Bahrul Ilmi SH MH yang turut mengantarkan Abdul Hamid ke kampung halamannya, juga mengapreasi. Dirinya mendukung sepenuhnya, dan berharap apa yang sudah dicapai menjadi motivasi bagi anak-anak muda lainnya di Kalimantan Selatan untuk terus menoreh prestasi. (and)